Selasa, 25 Februari 2020 | 06:08 Wita

Seputar Keutamaan Puasa Bulan Rajab

Editor: Firman
Share

■ Konsultasi Fiqih & Muamalah

HidayatullahMakassar.id — Assalamu ‘alaikum, Ustadz mau nanya tentang hadits keutamaan Puasa di Bulan Rajab yang diposting berulang-ulang di Medsos, Benarkah demikian adanya ?
Hanief di Surabaya

Jawaban

Oleh : Ustadz Abd. Qadir Mahmud, S.Pd.I, MA

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du.

Saudara Hanief, Bulan Rajab merupakan salah satu dari bulan haram yang memiliki nilai kehormatan dan kemuliaan, namun umat Islam tidak disyari’atkan untuk mengkhususkan bulan tersebut dengan melakukan ibadah-ibadah tertentu atau mengadakan ritual-ritual khusus yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Bahkan mengkhususkan bulan tersebut dengan amal ibadah tertentu -seperti shalat raghaib, puasa Rajab, maupun amalan nawafil lainnya, merupakan perkara-perkara yang dianggap baik oleh sebagian (besar) umat Islam, akan tetapi sayang sekali semua amalan tersebut dibangun diatas hujjah yang lemah.

Termasuk hadits yang saudara maksudkan adalah:
مَنْ صَامَ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبَ كُتِبَ يَامُ شَهْرٍ وَمَنْ صَامَ سَبْعَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبَ أَغْلَقَ اللهُ عَنْهُ سَبْعَةَ أَبْوَابٍ مِنَ النَّارِ وَمَنْ صَامَ ثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبٍ فَتَحَ اللهُ ثَمَانِيَةَ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ صَامَ نِصْفَ رَجَبَ حَاسَبَهُ اللهُ حِسَاباً يَسِيْراً.
“Barangsiapa berpuasa tiga hari pada bulan Rajab, dituliskan baginya (ganjaran) puasa satu bulan, barangsiapa berpuasa tujuh hari pada bulan Rajab, maka Allah tutupkan baginya tujuh buah pintu api Neraka, barangsiapa yang berpuasa delapan hari pada bulan Rajab, maka Allah membukakan baginya delapan buah pintu dari pintu-pintu Surga. Dan barangsiapa puasa nishfu (setengah bulan) Rajab, maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.”

Oleh sejumlah ulama menyebutkan hadits diatas haditsnya (dha’if) lemah bahkan ada yang menghukumi palsu, demikian juga hadits-hadits serupa dengannya berderajat dha’if bahkan ada yang palsu.

Al-Imam Ibnul Jauzi dalam al-Maudhu’at berkata: “Hadis ini tidak shahih. Dalam sanadnya terdapat perawi bernama Abaan. Kata Ahmad, Nasa’i dan Daruquthni, “Perawi (Abaan) matruk (ditinggalkan).” Dalam sanadnya juga ada perawi Amr bin Azhar, dan kata Ahmad, ‘Dia memalsu hadits

Hadits yang serupa dengan hadits di atas banyak diposting melalui media sosial, namun kita harus berhati-hati dari hadits-hadits tersebut.

Sebagaimana yang diingatkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani rahimahullah berkata: “Adapun hadits-hadits yang menyebutkan tentang keutamaan bulan Rajab, keutamaan berpuasa Rajab, atau keutamaan berpuasa beberapa hari pada bulan tersebut, terbagi menjadi dua: (Pertama) hadits-haditsnya maudhu’ (palsu), dan (Kedua) hadits-haditsnya dha’if (tidak ada satupun yang shahih).”

Beliau juga berkata: “Tidak ada satu hadits shahih pun yang bisa dijadikan hujjah tentang keutamaan bulan Rajab, berpuasa Rajab, berpuasa di hari-hari tertentu bulan Rajab, maupun keutamaan shalat malam pada bulan tersebut.”

Shalat, puasa, dan ibadah nawafil yang lain merupakan amalan baik lagi mulia yang bisa mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala dan mendapatkan pahala. Namun hendaknya amalan-amalan tersebut tidak dikhususkan dan dikait-kaitkan dengan keutamaan bulan Rajab dengan kaifiyah dan tata cara tertentu, apalagi amalan itu tidak mempunyai dalil yang kuat dari nabi atau bahkan amalan tersebut menyelisihi petunjuk dan bimbingan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Wallahu a’lam.



BACA JUGA