Senin, 27 Januari 2020 | 08:19 Wita

Ustad Bakrie Hampir Ditebas Preman Diawal Perintisan TPA Miftahul Jannah

Editor: Firman
Share

HidayatullahMakassar.id — Pemilik Taman Pendidika Al Quran (TPA) Miftahul Jannah hampir ditebas pemabuk di awal perintisan TPA ini.

Pengalaman ini diceritakan Ustadz Bakrie (Pendiri TPA) saat ditemuai dikediamnanya, Jalan Bontoramba, Makassar. Sabtu, 30 Jumadil Awal 1441 H (25/01/2019).

Ustadz Bakri bagi warga sekitar memang dikenal sebagai sosok yang tidak gentar dalam berdakwah. Terbukti saat awal mula perintisan TPA Miftahul Jannah miliknya.

11 Februari 2006 merupakan titik awal TPA ini dimulai. Pada awalnya Taman Pendidikan AlQuran ini tidak pernah mendapat restu dari warga sekitar. Justru berbagai ancaman datang kepada Ustadz Bakrie saat berusaha mengajarkan Agama Islam.

Ustadz yang juga merupakan guru di SD Al Bayan ini menuturkan bahwa sebelum masuk ke daerah tersebut, sebenarnya beliau sudah merasakan betapa daerah Bontoramba ini sangat rawan dengan kegiatan kriminal.

“Dulunya, daerah Bontoramba ini termasuk sarangnya pemabuk. Bahkan, saya pernah nyaris kena tebasan parangnya pemabuk itu saat mau bikin TPA,” ucap Ustadz Bakrie.

Tapi bagi Ustadz Bakrie, keberadaan para premen di sekitar itu justru menambah semangat beliau untuk menyampaikan agama. Baginya lokasi itu adalah medan dakwah sehingga menghidupkan AlQur’an adalah hal yang penting, berharap di kemudian hari warga sekitar wilayah itu bisa tersentuh hatinya dengan Al Qur’an.

“Inilah yang kemudian menjadi stimulus bagi saya untuk membuka tempat di mana masyarakat sekitar bisa tersentuh dengan ajaran agama, bisa tersentuh dengan dakwah Islam dan tentu dengan Al Qur’an.” ujar Bakrie.

Usia TPA Miftahuljannah kini sudah hampir mendekati empat belas tahun lamanya dan sampai sekarang masih konsisten dan terus aktif memberikan pendidikan Al-Qur’an, dakwah dan berbagai bantuan sosial kepada kaum dhuafa.

Untuk kegiatan sosial, TPA Miftahul Jannah sering berbagi bantuan sembako kepada fakir miskin, pemberian modal usaha kepada masyarakat serta menggelar khitanan massal yang rutin diadakan dua kali dalam setahun.

Semua yang dilakukan Usatadz Bakrie adalah murni ikhlas karena Allah Ta’ala, cita-citanya untuk mendirikan TPA terwujud dan saat ini telah menampung puluhan santri dari kalangan ekonomi menengah ke bawah dan biaya belajar Al-Qur’an di tempat itu gratis.

“Ya kami gratiskan. Anak-anak santri kami di sini itu semuanya dari kalangan yang tidak mampu. Ada anak buruh bangunan, banyak juga anak pemulung,” pungkasnya.(Ian Kassa)



BACA JUGA