Kamis, 16 Januari 2020 | 08:01 Wita

Tebarkan Salam!

Editor: Irfan Yahya
Share

Spirit Al Bayan, Oleh : Suwito Fattah SPd MM

HidayatullahMakassar.id — Setiap manusia diciptakan Allah dengan membawa peran masing-masing. Menyadari bahwa setiap peran diri seseorang berbeda dengan peran diri orang lain, maka jika kita sedang bertemu pastikan kita sedang dalam rangka sedang memberikan kebaikan-kebaikan kepada orang lain.

Kata “salam” sebagai ucapan sapaan dalam Al QUr’an muncul dalam dua bentuk; salamun dan salama. Kata “salamun” bermakna “keselamatan yang terus menerus menyertai kalian” sedangkan “salama” bermakna “aku mengucapkan salam.´ Kata Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh adalah ucapan yang mendoakan orang yang disapa agar dapat terus berada dalam keselamatan dan kedamaian.

Momen bertegur sapa ini diawali dengan harapan: salam; “Mudah-mudahan kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah senantiasa untukmu.” Melalui salam ini kita membuka diri untuk tidak sekedar berpapasan, karena boleh jadi kita dipertemukan Allah untuk saling menolong.

Mengucapkan salam setiap kali bertemu dengan orang lain berarti mendoakan, dan mendoakan berarti membantu orang tersebut agar mendapatkan isi dari doa. Karena doa yang kita berikan kepadanya adalah “salam” maka kita mengupayakan agar orang yang bersangkutan mendapatkan kedamaian.

Komunikasi yang kita jalin setelah salam harus dipastikan berisi kebaikan. Obrolan setelah ucapan salam harus berisi tentang iman, amal sholeh, saling menasehati dalam kebiakan dan kesabaran.

Komunikasi ini memberikan ruang lebih banyak untuk mendengar bagi telinga dan meresapinya bagi hati, sehingga kita mendapatkan kepercayaan dari lawan bicara untuk saling berempati dan memberikan jawaban dengan jujur dan mudah dipahami.
*) Ketua Yayasan Al Bayan Hidayatullah Makassar



BACA JUGA